RSS

Melihat Kehidupan sekitar Kita

Tiada kata terlambat dalam memulai yang lebih baik. Begitulah kata orang bijak untuk mendorong seseorang bergerak kearah yang lebih baik. Ramadhan kali ini, saya berpuasa di kota balikpapan. Cukup menarik juga tinggal di balikpapan. Apalagi tinggal didaerah yang bukan komplek perusahaan. Seperti merindukan masa-masa kecil, mendengarkan suara adzan, ada orang mengaji pagi siang sore malam. Terlebih lagi suasana ketika menjelang berbuka, banyak orang berjualan dipinggir jalan. Menawarkan makanan untuk berbuka puasa.

Mungkin suasana seperti ini udah lama tidak saya temui. Terutama saat tinggal di palembang. Saya tinggal di dalam sebuah komplek perusahaan yang agak jauh dari kota. Jarak antar rumah yang cukup jauh membuat komplek sepi. Walaupun begitu, suara adzan dari masjid pun masih sayup-sayup terdengar.

Oleh karena itulah, saat saya mengontrak di suatu lokasi yang agak jauh dari lokasi kerja membuat saya melihat realita kalau sebenarnya masih banyak hal-hal yang bisa di explore disekitar kita. Kita bisa menggali tatanan kehidupan disana. Melihat seberapa besar potensi kehidupan disana. Menurut cerita dari orang-orang yang tinggal di balikpapan, disana biaya hidup mahal. Tapi masih saja orang banyak yang tinggal disana. Kata mereka karena disana mudah cari uang. Kebanyakan mereka yang berjualan adalah orang jawa. Mereka merantau sampai ke pulau sebrang, melakukan pekerjaan apapun asal halal dan berharap bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik di tanah perantauan. Yang katanya biaya hidup mahal, ternyata kalau beli bahan-bahan mentah terus masak sendiri jatuhnya lebih hemat (nggak mahal).

Biasanya kalau pagi ada tukang sayur lewat, kalau siang ada orang jual bakso malang lewat, kalau sore ada jual putu, jual jajanan anak-anak. Terkadang saya dan istri merasa iba membayangkan para penjual itu dan bertanya pada diri sendiri kira-kira berapa pendapatan penjual ini tiap hari. Jualan mereka harganya sangat terjangkau untuk masyarakat pada umumnya. Apakah mereka cukup membiayai kehidupannya sehari hari?? Apakah mereka bisa beli bahan-bahan untuk modal jualan lagi? Kalau jualan nggak laku, mungkin ada bahan yang ga bisa dipakai lagi. Terus digimanain?? Namun dibalik itu semua, pasti ada keyakinan dalam diri mereka bahwa rejeki sudah ada yang mengatur. Jika kita sudah berusaha, pasti akan ada jalan untuk kehidupan. Saya lebih respek dengan orang-orang yang berjualan (apapun jualannya) daripada orang-orang yang meminta-minta. Alhamdulillah, di Balikpapan rasanya saya belum pernah melihat orang-orang meminta2 di jalan. Semoga memang benar tidak ada.

Dari situ lah, saya mulai memahami sebenarnya usaha apapun yang dijalankan, asal dijalankan dengan konsisten pasti akan membentuk pasar sendiri. Dengan optimisme dan semangat menghidupi diri dan keluarganya, pasti mereka akan melakukan apapun. Seperti misalnya ada usaha laundry, mereka laundry itu hanya 6000 / kg padahal katanya biaya hidup disana mahal pasti UMR pekerjanya mahal juga. Belum lagi listriknya. Apa nggak tekor kalau sekilo cuma 6000? Kadang nggak masuk akal sih tapi mereka bisa……

Wah jadi ngelantur nih.. Padahal saya mau cerita yang lain.. Lain kali deh..

 
Leave a comment

Posted by on June 17, 2017 in diary

 

Pindah Ke Balikpapan

Untuk mengisi waktu dikala senggang ini, saya berusaha menulis lagi beberapa cerita singkat, bukan tema yang berat. Diawali dengan pindah tugas saya ke Balikpapan mulai desember 2016, akhirnya saya dirilis untuk pindah pada 1 Mei 2017 (hari buruh neh bos). Sebenarnya balikpapan bukan kota yang asing bagi saya karena sudah beberapa kali berkunjung walaupun paling 2 – 3 hari.

Menurut saya kota nya lebih tertata, lebih rapi, dan lebih bersih. Jalanan masih lancar dan ini bener-bener pinggir laut. Dulu waktu di palembang, rumah kami juga dekat laut. Lautnya tawar dan sering dilewati kapal cargo. Laut itu namanya Laut Musi (baca : sungai musi). Berhubung sungainya lebar sekali maka orang di palembang menyebutnya laut.

Balikpapan ini memang terletak di pinggir laut. Suasananya udah kaya liburan aja gara-gara lihat laut. Hehe.. Yang lebih sedap dipandang itu kalau sedang di komplek Pertamina yang gunung Dubbs, disana bisa melihat laut dan kota balikpapan. Terhampar lautan luas dengan kapal dan rig-rig pengeboran minyak. Seru lah pokoknya. Namun sayangnya, belum bisa tinggal didekat area situ. Belum cukup nilainya. Hehehe… Akses dari Bandara ke komplek Pertamina tidak jauh. Hanya 30 menit. Pokoknya di balikpapan itu udah kaya di Solo aja. Kemana-mana dekat, nggak macet, adanya hutan kota juga membuat suasana di sekitar komplek masih terasa kaya di desa.

Akan tetapi, katanya hidup di Balikpapan itu butuh biaya yang tinggi. Baru 2 minggu disini, kalau makan siang rata-rata 20ribuan. Itu dengan makan standard.. Makan malam sama aja. Beli soto banjar juga sekitar segitu. Tapi kalau belanja raw material kaya sayur, daging potong gitu harganya relatif sama dengan supermarket. Jadi ya sudah biasa dengan harga2 segitu. Tapi jangan dibandingin sama harga di pasar di Jawa ya.. Pasti beda banget… Dimanapun berada, mungkin jawa yang paling enak lah.. Mantappppps

Palembang Desember 2011 – Maret 2017

Balikpapan Mei 2017 – ~

 
1 Comment

Posted by on May 25, 2017 in diary

 

Tags: , ,

Google Drive

online storage.JPGDiawali dengan kerusakan harddisk external (1 TB) hanya karena harddisk jatuh dari PC, saat ini harddisk tersebut sudah tidak bisa terbaca di akses lagi. Dari masalah itu, saya jadi berpikir untuk pindah ke penyimpanan online. Banyaknya online storage yang menawarkan penyimpanan gratis, membuat kita bisa memilih mana yang cocok dengan kebutuhan kita. Dengan beragam kemudahan dalam menggunakan online storage ini, saya merasa lebih nyaman memakainya dan tidak ada kekhawatiran kehilangan data. Data dicuri sih mungkin aja. Makanya jangan nyimpan data-data sensitif di online.

Kali ini saya akan membahas pengalaman menggunakan google Drive. Sebenarnya ada banyak media penyimpanan online saat ini seperti onedrive dari microsoft, icloud dari apple, dropbox, dan masih banyak lagi. Mereka memberikan beragam fasilitas gratis kepada kita untuk menyimpan file-file secara online.

googledrive ardianeko

Sebenarnya saya juga punya dropbox, punya juga onedrive. Namun saya tetap paling suka dengan google drive. Jika Anda memang pengguna beberapa aplikasi google, akan lebih enak jika diintegrasikan dengan google drive. File-file dari email bisa langsung dimasukkan dalam google drive, bikin document pakai google docs bisa langsung di save ke google drive. Dan bisa dibuka dari mana saja.

Tentu ini bakal memakan banyak bandwidth dan berakhir pada banyaknya kuota internet yang terpakai. Dan ujung-ujungnya duit. Namun disaat harga paket data yang semakin murah, kita lebih mudah dalam mengakses data secara online. Kelebihan lainnya, kita tidak bakal kehilangan data. Dibandingkan dengan menyimpan di flashdisk atau harddisk yang rentan rusak.

googledrive ardianeko 2

Jika dilihat di Google drive, kita diberi kapasitas 15 GB secara cuma-cuma. Kapasitas ini digunakan untuk sharing antara email, online drive, dan apps lainnya. Kapasitas ini bisa di upgrade sampai 100GB dengan hanya bayar 30ribu per bulan. Mungkin tampak mahal, makanya yang disimpan selectif aja. yang penting dan memberikan kenangan. ceilah… Hehehe…

Disini saya memang hanya pengguna saja. Orang yang hanya bisa menikmati dan me-utilisasi beberapa aplikasi untuk pekerjaan sehari-hari. Platform hanyalah platform. Penggunalah yang menentukan platform tersebut bermanfaat atau tidak. Manfaatkan segala gratisan yang ada selama gratisan itu belum dilarang.

 

 

 
Leave a comment

Posted by on March 12, 2017 in diary

 

Pengalaman Mengikuti Tax Amnesty

Tax Amnesty pada awalnya menyasar dana-dana yang ada diluar negeri untuk dikembalikan ke Indonesia. Tujuannya agar negara punya dana untuk membangun negeri ini. Namun seiring perkembangan waktu, tax amnesty juga menyasar pada dana-dana dalam negeri yang tidak dilaporkan dalam SPT tahunan.

Hasil gambar untuk tax amnesty

Kenapa saya harus ikut tax amnesty padahal sebenarnya bisa melakukan pembetulan SPT aja? Rencana saya sebenarnya hanya pembetulan SPT aja. Namun setelah ditimbang sana sini, lebih baik saya laporkan di tax amnesty. Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on January 16, 2017 in diary

 

Membuat Virtual Host untuk Hosting Banyak Domain

Membuat Virtual Host untuk Hosting Banyak Domain

Catatan ini merupakan lanjutan dari tulisan tentang digitalocean sebelumnya. Masih ada seri selanjutnya. Tapi satu per satu dulu ya. Setelah order hosting di digitalocean, saya mencoba untuk setup VPS tersebut untuk hosting beberapa domain. Tentu saja hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang baik itu expert maupun newbie. Yang penting bisa bahasa english dan mau nyari tutorial.

Sebelum beranjak ke hal lebih detail, ada baiknya Anda membuat droplet dulu di digitalocean. Untuk hosting VPS selain digitalocean, silakan menyesuaikan. Saya menggunakan Ubuntu 14 32 bit. Diasumsikan Anda sudah selesai instalasi droplet dan sudah bisa remote login menggunakan putty.

Agar bisa menggunakan VPS ini untuk hosting banyak domain, silakan mengikuti langkah-langkah dibawah. Mungkin ada beberapa yang kurang jelas atau kurang secure, silakan dibantu untuk koreksi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat user non root dahulu agar lebih aman.

Lakukan instalasi apache

sudo apt-get update
sudo apt-get install apache2

Tutorial kali akan kan membuat 2 buah hosting dengan nama domain aku.com dan kamu.com. Untuk itu, jika Anda akan membuat dengan nama lain, silakan ubah nama domain aku.com dan kamu.com menjadi sesuai keinginan Anda.
konfigurasi apache virtual host

Pembuatan direktori

sudo mkdir -p /var/www/aku.com/public_html
sudo mkdir -p /var/www/kamu.com/public_html

Ubah aku.com dan kamu.com sesuai dengan nama domain yang akan Anda gunakan.

Permission Setting

Saat pembuatan direktori menjadi mkdir, permission folder tersebut milik root. Ubah permission menjadi milik user yang sedang login saat ini.

sudo chown -R $USER:$USER /var/www/aku.com/public_html
sudo chown -R $USER:$USER /var/www/kamu.com/public_html

Setelah itu, ubah permission menjadi 755 agar bisa dibaca oleh dunia luar.

sudo chmod -R 755 /var/www

Sampai sini, kita sudah punya folder-folder (virtualhost) yang siap diisi oleh data-data / file-file untuk menghasilkan tampilan website.

Pembuatan Demo Pages untuk Tiap VirtualHost

Ini hanya contoh sederhana untuk pembuatan demo pages agar kita bisa melihat adanya perbedaan tampilan untuk tiap-tiap domain yang di taruh dalam virtualhost. Sekali lagi diingatkan bahwa file html yang dibuat harus disimpan di directory yang benar agar tampil di domain yang tepat.

Langsung saja, kita buat index.html di hosting pertama (aku.com)

nano /var/www/aku.com/public_html/index.html

Buat HTML sederhana saja, seperti tulisan di title dan H1

<html>
  <head>
    <title>Welcome to Aku.com!</title>
  </head>
  <body>


<h1>Success!  The Aku.com virtual host is working!</h1>


  </body>
</html>

Simpan dan tutup text editor (CTRL+X, Y, enter)

Lakukan hal yang sama untuk virtualhost kedua (kamu.com). Cukup copy dan edit aja.

cp /var/www/aku.com/public_html/index.html /var/www/kamu.com/public_html/index.html
nano /var/www/kamu.com/public_html/index.html
<html>
  <head>
    <title>Welcome to kamu.com!</title>
  </head>
  <body>

<h1>Success!  The kamu.com virtual host is working!</h1>

  </body>
</html>

Simpan dan tutup text editor (CTRL+X, Y, enter)

Pembuatan Virtual Host Files

Agar tiap-tiap domain memiliki tampilan yang berbeda, Anda harus memastikan file-file yang dibutuhkan disimpan di directory yang benar. Untuk file domain aku.com harus disimpan di directory aku.com sedangkan domain kamu.com harus disimpan di directory kamu.com.

Sebelum kesana, kita buat dulu virtualhost file. Apache sebenarnya sudah ada template default virtual host file. Biasanya diberi nama 000-default.conf. Untuk memudahkan, kita copy paste saja dari template tersebut.

sudo cp /etc/apache2/sites-available/000-default.conf /etc/apache2/sites-available/aku.com.conf

Buka file hasil copyan tersebut menggunakan text editor (saya menggunakan nano)

sudo nano /etc/apache2/sites-available/aku.com.conf

Isi dari file tersebut akan seperti dibawah ini

<VirtualHost *:80>
    ServerAdmin webmaster@localhost
    DocumentRoot /var/www/html
    ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log
    CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined
</VirtualHost>

Ubah beberapa parameter yang ada didalam file tersebut seperti

  • serverAdmin, ubah menjadi email Anda
  • DocumentRoot, ubah menjadi /var/www/aku.com/public_html
  • Tambahkan ServerName aku.com
  • Tambahkan ServerAlias http://www.aku.com

Jika sudah diedit, didalam file tersebut bakalan seperti dibawah ini :

<VirtualHost *:80>
    ServerAdmin admin@aku.com
    ServerName aku.com
    ServerAlias www.aku.com
    DocumentRoot /var/www/aku.com/public_html
    ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error_aku.com.log
    CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access_aku.com.log combined
</VirtualHost>

Save text editor, CTRL+X, Y, enter.

Lakukan hal yang sama untuk virtual host kedua (kamu.com). Copy saja file yang pertama tadi.

sudo cp /etc/apache2/sites-available/aku.com.conf /etc/apache2/sites-available/kamu.com.conf

Buka file hasil copyan tadi dengan text editor

sudo nano /etc/apache2/sites-available/kamu.com.conf

Ubah isinya sama seperti yang atas dengan mengubah aku.com menjadi kamu.com. Hasil akhirnya seperti dibawah ini

<VirtualHost *:80>
    ServerAdmin admin@kamu.com
    ServerName kamu.com
    ServerAlias www.kamu.com
    DocumentRoot /var/www/kamu.com/public_html
    ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error_kamu.com.log
    CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access_kamu.com.log combined
</VirtualHost>

Save dan keluar dari text editor.

Enable Virtual Host Files

Setelah pembuatan file diatas, kita harus mengaktifkan file tersebut dengan perintah a2ensite

sudo a2ensite aku.com.conf
sudo a2ensite kamu.com.conf

Jika sudah, restart apache untuk mengaktifkan perubahan konfigurasi

sudo service apache2 restart

Sampai sini, Anda sudah ready untuk menggunakan virtualhost. Anda bisa mengetes hasil virtualhost dengan mengakses domain tersebut di browser Anda. Harap dipastikan, Anda sudah setting DNS di digitalocean. Jika mau test dummy, silakan ikuti petunjuk dibawah ini :

Setting dibawah dilakukan di PC yang akan digunakan untuk akses domain tersebut diatas. Tutorial dibawah ini hanya untuk windows.

  1. Buka host files ada di C:\Windows\System32\drivers\etc
  2. Buka menggunakan notepad.

Misal IP digitalocean Anda 198.199.1.1, berarti Anda harus tambahkan IP tersebut ke hosts file tadi

127.0.0.1   localhost
127.0.1.1   guest-desktop
198.199.1.1 aku.com
198.199.1.1 kamu.com

Perubahan hosts file ini untuk ngasih tau kalau aku.com merupakan alias dari IP tersebut. Ini hanya berlaku di komputer Anda saja karena domain tersebut sebenarnya masih dummy.

Save dan keluar dari text editor. Jika Anda kesulitan dalam save hosts file, bisa dicoba run notepad sebagai administrator. Atau ubah security properties pada hosts file biar bisa diedit, rename, atau delete.

Jika sudah, silakan ketik domain aku.com dan kamu.com di browser, pasti hasilnya akan sama dengan yang sudah dibuat.

Untuk domain aku.com isinya, Success! The aku.com virtual host is working

Untuk domain kamu.com isinya, Success! The kamu.com virtual host is working

Demikian tutorial mengenai virtualhost ini dibuat. Jika ada yang error, silakan diskusi di comment. Selanjutnya akan ada tutorial lanjutan dari project digitalocean ini.

Terima kasih

 
Leave a comment

Posted by on April 2, 2016 in digital ocean

 

Tags: ,