Bisnis Telekomunikasi yang Tak Henti

Seperti bisnis yang tak akan mati tu dibidang telekomunikasi. Kenapa tidak? Disaat harga barang2 yang melambung tinggi, harga pulsa malah semakin murah. Bahkan hampir bisa dikatakan gratis untuk komunikasi sesama operator. Ada apa dengan telekomunikasi? Kata temen saya sih, “dunia telekomunikasi ga pake BBM jadi murah”. Eits, siapa bilang, BTS juga pake listrik. Kalo mati pake genset juga butuh BBM. Tapi kenapa bisa murah? Pasti operasional yang sangat miring karena investasi yang cukup besar. Selain itu mereka menjual jasa sehingga operasionalnya kecil (mungkin lho!!).

Selain bisnis yang ada diperusahaan, muncul juga bisnis kecil-kecilan sampe bisnis yang kelas kakap. Bisnis kecil2an adalah seperti menjual pulsa. Dimana-mana sekarang banyak yang menjual pulsa. Kenapa bisa?? Dulu banyak orang yang jualan rokok, sekarang banyak orang yang jualan pulsa. Apakah bisnis ini sangat menggiurkan? Ataukah prospek bisnis yang sangat masiv. Tampaknya geliat dunia telekomunikasi sebagai pekerjaan utama atau sambilan akan semakin meningkat. Bisnis kelas kakap adalah bisnis sms premium.

Hmm… sms premium memang sangat populer sekarang di Indonesia. Banyak realityshow yang real ato yang agak real dengan menggunakan embel2 sms premium di akhir acara. Ada apa gerangan koq sampe bagitu banyaknya sms premium yang beredar di tipi2?? Bahkan sms premium sampe merambah ke ramal-meramal seseorang hanya dengan mengirim sms dengan ketik reg<spasi>blablabla. Apakah ini kesempatan untuk mendapatkan uang gede dengan mudah? Pastilah.. Ditambah hadiah yang sangat menggiurkan pasti akan membuat para penonton tipi secara sadar atau tidak sadar mengirim sms dengan tujuan mendapatkan uang dengan instant.

Kecenderungan untuk saat ini, banyak realityshow yang kebanyakan isinya mencari bibit-bibit penyanyi di Indonesia? Ah, tahvava ini, mau dikemanakan Indonesia kalo banyak manusia yang kerjanya nyanyi doank. Banyak yang berlomba-lomba, mengikuti audisi, dikarantina, hanya untuk mendapatkan predikat juara se Indonesia. Para suporterpun juga ikut sorak-sorai ketika orang yang dijagokan menyanyi dan tidak tereleminasi. Kenapa ga mencari bibit2 yang bisa memajukan bangsa dalam hal teknologi? Kan banyak juga kreasi kita. Disaat harga minyak naik, harga kebutuhan pokok naik, kita tentu harus mencari alternatif sumber energi sehingga tidak kekurangan. Tapi malah menghabiskan pulsa untuk ngirim sms premium. Sebenarnya sms premium itu juga larinya sebagian ke luar negri. Kita dapat apa? Paling yang dapat hadiah saja. Yang lain cuma dapat ucapan terimakasih dari mc nya. Hahaha….

Semuanya kembali kepada diri Anda sendiri. Apakah ingin mendapatkan uang yang instan dengan menghabiskan pulsa? Menghabiskan banyak waktu hanya untuk menonton realityshow nyanyi2, cinta2, dll. Mending waktu Anda digunakan untuk melakukan kreasi demi majunya bangsa ini. Sekolah udah gratis bukan berarti lari dari tanggung jawab karena udah disubsidi. Harusnya sadar sekolah gratis untuk menfasilitasi setiap orang yang ingin maju dan mau mengembangkan bangsa ini. Jangan hanya menjadi konsumen, jadilah pembuat karena Anda pasti bisa!!

Koq jadi nglantur kemana-mana. Pokoknya jangan pernah puas sebelum anda menjadi penemu atau pembuat. Seperti lagu latihan kepemimpinan yang pernah saya ikuti kemarin:

Jangan tanyakan apa yang telah,

Negara berikan kepadamu,

tapi tanyakan apa yang telah,

kau sumbangan kepada bangsamu,

 

Bingung Sub Jurusan, Elektronika atau Telekomunikasi

Yah, itulah yang masih saya rasakan sampai hari ini. Bimbang dan bingung ketika harus memilih sub jurusan di elektro ini. Kebetulan tinggal beberapa bulan lagi udah tingkat 3. Itu artinya saatnya saya memilih sub jurusan.

Masih ada keraguan untuk memilih, antara Elektronika (elka) dan Telekomunikasi (Telkom). Memang sih semuanya memberikan prospek yang bagus. Dan saya pun mau keduanya. Kalo bisa gabungan. Hehehe…

Kalau merunut dari trackrecord sejak masuk ITB, saya ga cocok keduanya kayanya. La dulu susah banget. Apalagi yang daspro tu. Wuh, ada bahasa yang namany LISP. Di SMA belum dapat apa2 dikuliahan langsung dapat LISP. Jadi bingung deh. PRE lumayan lah. Disemester tiga saya mulai enjoy dengan coding. Tapi RE tetep aja bingung. Huh, pasti ada aja mata kuliah yang dikesampingkan.

Menganjak semester 4, ga tau kenapa saya lebih suka belajar makul Elektronika1. Terus suka coding (kebetulan sekarang jadi cakru divkom subdiv programming java). Yah, akhirnya jadi tambah bingung setelah denger akan ada perubahan kurikulum di ITB menjadi kurikulum 2008 yang menerapkan mayor dan minor. Sepanjang yang saya tahu, kalo kurikulum ini diberlakukan, maka telkom tidak akan memiliki akreditasi ABET. Lha terus?? Makanya itu saya jadi bingung.. Untuk saat ini saya kayanya lebih condong ke ELKA. Padahal semester ini udah ambil makul Jaringan Telekomunikasi. Ada yang punya masukan?? Tulung aku..

 

Memilih, Memilah, Menimbang Operator Selular

Sejak kemunculan beberapa operator selular GSM di Indonesia, perang tarif pun tampak dipermukaan.  Diawali dengan XL dengan nol komanya, kemudian IM3 dengan nol koma nol tak terhingga. Juga provider lainnya yang juga tak mau ketinggalan gengsi.

Dari sisi pribadi saya, toh pasti dengan promosi yang gencar dan aneh-aneh tersebut muncullah suatu keraguan apakah hal itu benar adanya?? Karena kebiasaan ada syarat&ketentuan berlaku. Itulah yang membuat saya malas mencoba-coba operator baru. Akan tetapi dimulai kemunculan Three, saya menjadi tergerak untuk mencobanya. Kenapa? Karena dia memberi bonus 3x lipat ketika beli pulsa 30ribu. Siapa gitu yang ga mau 3x lipat buat 1bulan. Terus sms murah ke operator lain. Cumin 150 perak. Terus telpun juga ga mahal. Sebenarnya three ini simple tarifnya. Dengan jargon

Tarara ta ra, three jaringan GSMmu, MAU??

Dia bisa membuat penggunanya betah dengan dia. Terus menerus menggunakan dengan iming-iming yang ringan tanpa harus pikir panjang dengan syarat dan ketentuan berlaku yang rumit.

Satu lagi operator baru yang menggugah hati saya mencobanya adalah AXIS. Tampaknya AXIS ini lebih concern dengan layanan data. Hal ini terbukti dengan promosinya yang memberikan 100MB/bulan gratis. Tentunya ini akan sangat meringankan kita ketika sekarang ini banyak akses internet yang diblokir. Ngapain langganan mahal-mahal kalo ga bisa buat apa yang kita inginkan, youtube misalkan. Mending cari yang murah lumayan buat browsing doank. Akhirnya cobain deh axis. Ternyata enak juga bisa ngenet tiap hari.

Dari kedua operator baru ini semoga iklim dunia telekomunikasi Indonesia semakin kondusif. Tak ada monopoli dan murah untuk rakyat. Semoga tidak hanya layanan voice saja yang murah tapi juga layanan data. Karena kecenderungan orang saat ini ada internet.

*kapan internet di indonesia bisa murah. Mimpi ato mustahil? Kita tunggu saja nanti*